sebuah perahu yang tertambat di tepi pantai
tiba-tiba tambatannya terputus
maka iapun terbawa menuju lautan yang luas
laksana anak burung terjatuh dari sarangnya
perahu itu tidak tahu apa yang ada di depannya
tidak juga ia tahu apa yang ia cari di lautan nan luas itu
sekali waktu perahu itu terdampar di pulau kecil
namun tak lama kemudian ombak kembali menariknya menuju lautan
hari demi hari dilewatinya tanpa kepastian
pada saat badai tiba, perahu itu hanya bisa terombang-ambing
tanpa bisa melawan sedikitpun
ia terlempar, terguncang, terhempas!
lalu badaipun reda
dan sinar matahari kembali bersinar
tapi sang perahu sudah tidak bisa merasakan sinar itu
seperti ketika pertama kali ia merasakannya
saat pertama kali ia selesai dibuat
oleh pak tua nelayan
cat di tubuhnya sudah luntur
kayu di buritan sudah lapuk
bahkan di beberapa bagian tubuhnya sudah terkoyak
sang perahu hanya punya satu harapan
bahwa suatu saat kelak
ia akan sampai di sebuah pulau yang ombaknya tenang
dan bahwa pulau itu akan menjadi tempat peristirahatan terakhir baginya
sebelum ia menjadi terlalu berat untuk bisa mengapung di atas air
inilah alkisah sebuah perahu
yang mungkin mengingatkan seseorang yang berada di depan cermin di sana
akan kisah hidupnya sendiri
11.06.2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar